Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Batasan masalah Bimbingan dan Konseling dalam bidang pribadi siswa adalah masalah-masalah yang berkenaan dengan aspek pribadi siswa, seperti perasaan, identitas, citra diri, pemahaman, konsep diri, kemandirian, interaksi sosial, komunikasi, kemampuan untuk mengatasi masalah, dan kecerdasan emosional. Masalah ini termasuk, tetapi tidak terbatas pada, konsep diri, persepsi diri, pengembangan potensi diri, konflik interpersonal, masalah emosi, masalah komunikasi, masalah keluarga, masalah belajar, dan masalah batasan masalah dalam bimbingan konseling di bidang kepribadian siswa dapat melibatkan beberapa langkah dan strategi. Berikut ini beberapa saran untuk mengatasi batasan masalah bimbingan konseling dibidang kepribadian siswa dan mengikuti proses konseling yang terstruktur Mulailah dengan melakukan penilaian menyeluruh tentang masalah kepribadian siswa yang sedang dihadapi. Dengan menyusun proses konseling yang terstruktur, Anda dapat mengidentifikasi area-area spesifik yang perlu dipecahkan dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi batasan tersebut. dengan guru dan orang tua Melibatkan guru dan orang tua dalam proses konseling sangat penting. Mereka dapat memberikan wawasan tambahan tentang perilaku siswa di lingkungan sekolah dan rumah, serta membantu mengidentifikasi dan memahami batasan yang mungkin terjadi. Kolaborasi ini juga dapat memperkuat upaya pengembangan kepribadian siswa secara holistik. pengetahuan dan keterampilan Tingkatkan pengetahuan Anda tentang bidang kepribadian siswa melalui membaca buku, artikel, dan penelitian terkini. Anda juga dapat menghadiri pelatihan atau seminar yang relevan dengan topik ini. Dengan meningkatkan pemahaman Anda tentang masalah kepribadian siswa, Anda akan lebih siap dalam mengatasi batasan masalah yang pendekatan konseling yang beragam Setiap siswa memiliki kebutuhan unik, oleh karena itu penting bagi konselor untuk menggunakan pendekatan yang beragam dalam konseling. Cobalah berbagai pendekatan dan teknik seperti terapi kognitif-perilaku, terapi bermain, terapi seni, atau teknik relaksasi. Dengan menggabungkan berbagai pendekatan, Anda dapat mencari yang paling efektif untuk setiap siswa dalam mengatasi batasan masalah kepribadian program pembinaan kepribadian Buat program pembinaan kepribadian yang terstruktur dan berkelanjutan di sekolah. Program ini dapat mencakup kegiatan yang dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, meningkatkan pemahaman diri, mengelola emosi, dan meningkatkan kepercayaan diri. Dengan adanya program ini, siswa akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk mengatasi batasan dalam perkembangan kepribadian teknologi dalam konseling Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas konseling kepribadian siswa. Misalnya, menggunakan platform online untuk menyediakan bahan bacaan atau sumber daya yang berguna bagi siswa dan orang tua. Anda juga dapat memanfaatkan teknologi untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa dan orang tua secara anonim, sehingga memungkinkan Anda untuk mengevaluasi dan meningkatkan pendekatan konseling Anda. program pengembangan diri untuk konselor Dalam bidang konseling, pengembangan diri sangat penting. Selalu cari kesempatan untuk mengembangkan bagi konselor untuk mengenali dan memahami batasan-batasan ini, serta mencari solusi yang tepat untuk membantu siswa mengatasi masalah pribadi mereka. Juga, konselor harus menjaga komunikasi yang terbuka dengan siswa dan bekerja sama dengan guru dan orang tua, untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa, supaya siswa dapat mengatasi masalah pribadinya dengan baik dan berhati hati sehingga siswa akan terasa terbantu dan dapat melanjutkan perjalanan mencari ilmu ataupun kehidupanya. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
MemahamiKekuatan dan Kelemahana Diri. Jika kita berdiri di depan cermin yang besar, setinggi tubuh kita dan mencoba mengamati fisik kita, Subhanalloh kita manusia, merupakan mahkluk yang paling sempurna di diptakan Allah SWT di dunia ini. Di bandingkan mahkluk lainnya dan sudah sepantasnya kita bersyukur akan karunia fisik yang kita terima ini.
Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan SNEP II Tahun 2014 Pengembangan pendidik Implementasi asesmen pendidikan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kinerja professional berkelanjutan Pendahuluan Peserta didik di Era Globalisasi saat ini dihadapkan pada situasi kehidupan yang kompleks, penuh peluang dan tantangan serta ketidakmenentuan. Dalam konstelasi kehidupan tersebut setiap peserta didik memerlukan berbagai kompetensi hidup untuk berkembang secara efektif, produktif, dan bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Pengembangan kompetensi hidup memerlukan sistem layanan pendidikan pada satuan pendidikan yang tidak hanya mengandalkan layanan pembelajaran mata pelajaran/bidang studi dan manajemen saja, tetapi juga layanan khusus yang bersifat psiko-edukatif melalui layanan bimbingan dan konseling. Berbagai aktivitas bimbingan dan konseling dapat diupayakan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi hidup peserta didik/konseli yang efektif serta memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan kolaboratif agar setiap peserta didik betul-betul mencapai kompetensi perkembangan atau pola perilaku yang diharapkan. Kurikulum 2013 memuat program peminatan peserta didik yang merupakan suatu proses pemilihan dan pengambilan keputusan oleh peserta didik yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada pada satuan pendidikan. Kompetensi merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai, yang dimiliki seseorang yang terkait dengan profesi tertentu berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan atau diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tersebut. Penelitian Desertasi Awalya 2011 ditemukan bahwa sebagian besar 91% guru BK memiliki kompetensi tinggi dan sebagian kecil 9% tergolong kriteria sedang kompetensi guru BK dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Kinerja atau job performance atau actual performance, yaitu 1 melakukan, menjalankan, melaksanakan to do or carry out, execute; 2 memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar to discharge of fulfill; 3 melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab to execute or complete an understaking; dan 4 melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin to do what is expected of a person machine. Kinerja performance adalah kemauan dan kemampuan melakukan suatu pekerjaan. Drucker menyatakan kinerja merupakan apa yang bisa dikerjakan seseorang. Kinerja juga diartikan sesuatu yang dapat dicapai, prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan kerja. Kinerja guru BK di sekolah adalah kemampuan guru BK dalam melakukan pekerjaan terkait dengan tugas pokoknya. Tugas guru BK diantaranya mengenal siswa dengan berbagai karakteristiknya, melakukan konseling perorangan, bimbingan dan konseling kelompok, melaksanakan bimbingan karir termasuk informasi pendidikan dan karir, penempatan, tindak lanjut dan penilaian, konsultasi dengan guru, semua personil sekolah, orang tua, siswa, kelompok dan masyarakat. Penelitian Desertasi Awalya 2011 ditemukan bahwa kinerja guru BK menunjukkan sebagian besar 64% guru BK memiliki kinerja tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan Makalah Pendamping Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan SNEP II PPs UNNES, Tahun 2014
B TUJUAN BIMBINGAN KARIR. Secara umum tujuan bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut;1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi kerja.3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja.
8 Bidang Pengelolaan Hidup. Terkait dengan bidang industri, Ilmu Pengetahuan Biologi juga berfungsi dalam bidang pengelolaan hidup. Misalnya adalah, proses pengelolaan limbah yang telah dihasilkan dari sebuah industri. Jika limbah tidak dikelola dengan baik dan benar, maka akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan lingkungannya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamualaikum ini saya akan mengulas sedikit tentang jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling. Ada banyak pendapat yang mengemukakan jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling. Sebelumnya, apakah kalian masih ingat apa itu layanan bimbingan dan konseling??Layanan bimbingan dan Konseling mempunyai hubungan yang erat di mana di antara keduanya saling melengkapi dalam membantu klien atau orang lain dalam memecahkan suatu permasalahan dan mengubah pola hidup seseorang. Mengubah pola hidup yang salah menjadi benar, pola hidup yang negatif menjadi positif. Sehingga klien dapat mengarahkan hidup sesuai dengan tujuannya. Karena tugas dari seorang pembimbing atau konselor yaitu memberikan arahan yang baik kepada yang terbimbing. Setelah kalian tahu tentang layanan bimbingan dan konseling, sekarang kita masuk ke jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling. Jenis-jenis layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan. Namun sangat mungkin ke depannya akan semakin berkembang, baik dalam jenis layanan maupun kegiatan pendukung. Para ahli bimbingan di Indonesia saat ini sudah mulai meluncurkan dua jenis layanan baru yaitu layanan konsultasi dan layanan mediasi. Namun, kedua jenis layanan ini belum dijadikan sebagai kebijakan formal dalam sistem pendidikan di lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan sebelas jenis layanan bimbingan dan konseling yang saat ini diterapkan dalam pendidikan nasional. Berikut sebelas jenis-jenis layanan BK 1. Layanan OrientasiLayanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan Layanan InformasiLayanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi seperti informasi diri, sosial, belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan. Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman. 3. Layanan PembelajaranLayanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk Layanan Penempatan dan Penyaluran 1 2 3 Lihat Humaniora Selengkapnya
Prinsipprinsip itu adalah: 1. Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseli. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua konseli atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih
Pengertian Bimbingan KonselingBimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari bahasa inggris, yaitu guidance and “guidance” berasal dari kata kerja to guide yang berarti memimpin, menunjukkan, atau membimbing ke jalan yang kata “guidance” dapat diartikan sebagai pengarahan atau petunjuk kepada “counseling” berasal dari kata kerja to counsel yang berarti menasehati atau menganjurkan kepada seseorang secara face to bisa disimpulkan arti bimbingan konseling adalah sebuah proses pengarahan dan menasehati seseorang secara langsung dalam hal yang bermanfaat, misalnya tentang pola pikir, tingkah laku, dan cara juga Resiliensi Akademik Kunci Sukses Pelajar dalam Menyelesaikan Masa StudiAdapun beberapa fungsi bimbingan konseling adalah sebagai berikut1. Fungsi Pencegahan preventifLayanan Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat yang berfungsi pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan karir, inventarisasi data, dan Fungsi PemahamanFungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakupPemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru tentang lingkungan siswa termasuk di dalam lingkungan keluarga dan sekolah terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru tentang lingkungan yang lebih luas terutama di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh juga 10 Mitos dan Fakta Seputar Sekolah Kedinasan yang Perlu Kamu Ketahui3. Fungsi PerbaikanWalaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah sinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami Fungsi Pemeliharaan dan PengembanganFungsi ini berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya, terarah, dan fungsi ini hal-hal yang dipandang positif agar tetap baik dan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Berikutini beberapa contoh landasan psikologi dalam bimbingan konselling bagi setiap orang yang memerlukannya : 1. Landasan Filosofi. Landasan filosofis adalah sebuah landasan yang bisa memberikan petunjuk dan pemahaman bagi seorang konselor dalam melakukan kegiatan bimbingan dan konselingnya. Semua itu agar dapat
Sebelum berbicara tentang bidang bimbingan konseling terlalu jauh, perlu diketahui bahwa bimbingan konseling bertujuan untuk memberikan bantuan supaya siswa bisa mencapai berbagai tujuan perkembangan dalam aspek karir, belajar, dan sosial. Terkait bimbingan konseling, terdapat beberapa bidang yang wajib kamu ketahui, yaitu bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir. Bidang Bimbingan Konseling, Apa Saja? Berikut adalah bidang bimbingan konseling yang wajib kamu ketahui 1. Bimbingan Pribadi Bimbingan pribadi yaitu bantuan bagi individu untuk memecahkan masalah kompleks termasuk berupa masalah pribadi yang bersifat rahasia, seperti masalah keluarga, persahabatan, ataupun cita-cita. Bimbingan pribadi penting untuk individu supaya bisa meredam perang batin, mengatur diri, mengisi waktu luang, merawat jasmani, mengatur nafsu seksual, dan lainnya. Contoh pada siswa, mereka harus menghadapi bagian dari dirinya yang lain, bagaimana mengalihkan perasaan dari yang semula sedih bisa jadi gembira, bagaimana menghadapi situasi dimana kamu ingin mengejar cita-cita tapi tidak tahu langkahnya. 2. Bimbingan Sosial Bimbingan pribadi sosial, adalah bimbingan dari seorang ahli seperti konselor untuk kelompok maupun individu. Tujuannya yaitu membantu individu maupun kelompok tersebut agar mampu menghadapi juga memecahkan semua masalah pribadi sosial, termasuk masalah dalam menghadapi konflik pergaulan atau masalah adaptasi. 3. Bimbingan Belajar Bimbingan belajar merupakan layanan bimbingan bagi para siswa supaya bisa menciptakan kebiasaan belajar yang optimal, mengembangkan rasa ingin tahu, juga membantu meningkatkan motivasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan siswa. Belajar adalah bagian dari psikologi paling dasar. Manusia belajar karena butuh hidup. Tanpa belajar, maka manusia tidak bisa bertahan atau mengembangkan dirinya. Dengan cara belajar, manusia bisa menguasai sebuah hal baru karena mampu memanfaatkan potensi diri. Penguasaan baru tersebut merupakan tujuan belajar supaya bisa mencapai sesuatu, dan ketika mampu mencapai hal baru, maka itulah tanda perkembangan aspek. Entah itu aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. 4. Bimbingan Karir Apa itu bimbingan karir sebagai bidang bimbingan konseling adalah sebuah upaya yang harus dilakukan guna membantu siswa agar mampu memilih maupun mempersiapkan diri dalam sebuah pekerjaan. Bimbingan karir juga bertujuan supaya membantu siswa lebih siap terutama membangun kemampuan yang dibutuhkan ketika harus mengejar pekerjaan yang diinginkan. Bimbingan karir lebih dari sekedar memberikan respon terkait apa saja masalah yang dapat muncul, tetapi juga tentang bagaimana individu bisa mendapatkan pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap yang dibutuhkan ketika hendak melamar pekerjaan tertentu. Dapat diartikan bahwa bimbingan karir merupakan upaya bantuan supaya siswa mengenal dan lebih paham dirinya sendiri, paham tentang dunia pekerjaannya, serta bisa mengembangkan potensi diri tentang masa depannya sesuai apa yang diharapkannya. Selain itu, bimbingan karir penting untuk membantu siswa dalam mencapai keputusan tepat dan bertanggungjawab. Itulah informasi lengkap tentang apa saja jenis bidang bimbingan konseling yang wajib kamu ketahui. Ternyata, seluruh bidang BK tersebut diperuntukkan untuk kebaikan siswa, terutama dalam mengembangkan diri.
LihatJuga. Materi Layanan Klasikal Bimbingan Konseling, Bidang Bimbingan Belajar oleh: Mastur, et al. Terbitan: (2014) ; Materi layanan klasikal bimbingan dan konseling: bidang bimbingan belajar oleh: Mastur Terbitan: (2014) ; Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling, Bidang Bimbingan Sosial oleh: Mastur, et al. Terbitan: (2014)Jakarta - Saat bersekolah, istilah bimbingan konseling BK adalah istilah yang mungkin familiar di kalangan siswa. Bimbingan konseling erat kaitannya dengan masalah yang dimiliki oleh siswa dan nasihat dari guru konteks pendidikan, bimbingan konseling adalah bantuan layanan dari sekolah yang diberikan kepada siswa yang memiliki masalah agar dapat memahami kesulitannya. Adanya bimbingan konseling ini diharapkan dapat menuntun siswa untuk mengatasi samping itu, bimbingan konseling dilakukan untuk memfasilitasi klien dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku dan fungsi yang efektif. Biasanya, pendekatan yang dilakukan dalam bimbingan konseling yakni dengan melakukan interview atau wawancara merupakan cara atau bantuan yang sesuai untuk diberikan kepada seseorang dalam memecahkan masalah, seperti dijelaskan dalam artikel ilmiah berjudul Bimbingan Bimbingan Konseling Ada beberapa tujuan konseling khususnya di lingkungan sekolah. Beberapa tujuan dibentuknya bimbingan konseling di antaranyaMerencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan kehidupan klien di masa dan mengoptimalkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seseorang agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan mengatasi permasalahan yang dihadapi yang ada di lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan Bimbingan KonselingMengutip buku Dasar-Dasar Konseling oleh Abu Bakar M. Luddin, ada beberapa asas yang perlu diterapkan dalam melakukan bimbingan konseling, yaituAsas KerahasiaanAsas ini menuntut segala sesuatu terkait data dan keterangan milik klien yang merupakan sasaran layanan untuk dirahasiakan. Konselor bertanggung jawab untuk memastikan dan menjamin kerahasiaan data dan keterangan milik KesukarelaanTerkait dengan asas isi, klien secara sukarela mengikuti dan menjalani bimbingan serta layanan yang dibutuhkan klien. Utamanya tanpa ada unsur KeterbukaanAsas keterbukaan artinya menghendaki klien untuk terbuka dan tidak berpura-pura dalam menjalani bimbingan, baik ketika memberikan informasi tentang dirinya maupun ketika menerima informasi untuk pengembangan KekinianAsas ini menghendaki sasaran layanan merupakan permasalahan klien terkait dengan kondisinya saat ini. Dengan begitu, konselor akan dapat melihat pengaruh atau pun dampak bagi klien di masa lalu dan di masa depan dengan kaitannya di masa KemandirianAsas kemandirian mengacu pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yaitu klien diharapkan menjadi individu mandiri yang dapat mengenal dan menerima diri sendiri serta lingkungannya, mampu memutuskan suatu hal, dan menuntun diri KegiatanAsas kegiatan menghendaki klien untuk berpartisipasi secara aktif dalam menjalani bimbingan. Konselor berperan untuk mendorong klien agar mau untuk bersikap aktif terhadap layanan yang KedinamisanAsas ini menuntut agar isi layanan terhadap sasaran layanan bergerak maju dan berkembang serta berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan KeterpaduanTerkait dengan asas keterpaduan, layanan yang dilakukan oleh konselor maupun pihak lain bersifat harmonis, terpadu, dan saling menunjang. Koordinasi dari seluruh pihak diperlukan agar hasilnya sesuai dengan yang KenormatifanAsas kenormatifan menghendaki agar layanan tidak bersifat kontradiktif dengan norma-norma yang berlaku. Asas kenormatifan berlaku terhadap isi maupun proses pelaksanaan bimbingan dan KeahlianAsas ini menuntut agar layanan yang dilaksanakan atas dasar profesionalitas. Pihak yang memberikan layanan harus merupakan seorang yang ahli di Alih Tangan KasusTerkait dengan asas alih kasus, pihak-pihak yang tidak menyanggupi untuk melaksanakan pelayanan bimbingan konseling secara cepat dan tepat agar dialihkan kepada pihak yang lebih ahli dan Tut Wuri HandayaniAsas Tut Wuri Handayani menuntut agar pelayanan dapat menciptakan situasi dan kondisi yang mengayomi, mengembangkan keteladanan, serta mendorong klien untuk penjelasan mengenai bimbingan konseling berikut dengan tujuan dan asasnya. Semoga bermanfaat! Simak Video "Oknum Guru Olahraga Cabuli 12 Siswa, Modus Beri Hukuman" [GambasVideo 20detik] rah/rah
Sedangkantujuan bimbingan konseling secara khusus meliputi aspek pribadi sosial, belajar, dan karir. Berikut ini beberapa tujuan bimbingan konseling ditinjau dari berbagai macam aspek: 1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan peserta didik di masa yang akan datang. 2.
Berdasarkan Permendikbud No. 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, komponen program Bimbingan dan Konseling terdiri dari 4 yaitu Layanan Dasar, Perencanaan Individual, Pelayanan Responsif, dan Dukungan DasarPengertian Layanan Dasar adalah proses pemberian bantuan kepada seluruh peserta didik melalui kegiatan yang dapat dilakukan secara klasikal atau kelompok dan disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan peserta Dasar terdiri dari Bimbingan Klasikal, Bimbingan Kelompok, Kerjasama Dengan Guru atau Wali Kelas, serta Kerjasama Dengan Orang Tua. 1. Bimbingan Klasikal Pengertian Bimbingan Klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang agar konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik dikelas secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan ini kepada peserta dasar diperuntukkan bagi semua peserta didikPelayanan yang diberikan pelayanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didikPelayanan orientasi dilaksanakan pada awal tahun pelajaran, bagi para peserta didik baru, sehingga memiliki pengetahuan yang utuh tentang sekolah yang dimasukinyaPelayanan informasi diberikan kepada para peserta didik tentang berbagai aspek kehidupan yang dipandang penting bagi mereka, baik melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung melalui media cetak maupun elektronik, seperti buku, brosur, leaflet, majalah, dan internetWaktu pelaksanaan dengan tatap muka langsung dan terjadwal dengan peserta didik di kelas setiap minggu 1 jam Bimbingan KelompokPengertian Bimbingan Kelompok adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok Prayitno, 1995 178.Pelayanan bimbingan dilaksanakan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik melalui kelompok-kelompok kecil 5 10 orangTopik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum commoproblem dan tidak rahasiaPelayanan bimbingan kelompok ditujukan untuk mengembangkan keterampilan atau perilaku baru yang lebih efektif dan pelaksanaan kerjasama menyesuaikan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan3. Kerjasama Dengan Guru Mata Pelajaran atau Wali KelasGuru BK menyusun program kegiatan yang akan melibatkan wali kelas dan guru mata pelajaran misalnya parenting day, seminar karir, psikotes, konferensi kasus dan lainnyaKerjasama dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya, membantu memecahkan masalah peserta didik, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran antara lan 1. Membantu peserta didik menentukan pilihan mata pelajaran yang diminati dan linear dengan prodi yang akan dipilih di perguruan tinggi; 2. Menciptakan lingkungan sekolah agar tercapai keadaan wellbeing bagi peserta didik; 3. Memahami karakteristik peserta didik yang unik dan beragam; 4. Menandai peserta didik yang diduga bermasalah; 5. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching; 6. Mereferal mengalihtangankan peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing; 7. Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja/karir yang diminati peserta didik; 8. Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada peserta didik tentang dunia kerja tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja; 9. Menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual hal ini penting, karena guru merupakan “figur central” bagi peserta didik; 10. Waktu pelaksanaan kerjasama menyesuaikan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan4. Kerjasama Dengan Orang TuaUntuk meningkatkan kualitas peluncuran program bimbingan, guru BK perlu melakukan kerjasama dengan para orang tua peserta didik, antara lain dengan cara Kepala sekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk datang ke sekolah yang pelaksanaannnya dapat bersamaan dengan pembagian raporSekolah dapat menggunakan teknologi media virtual untuk kegiatan pertemuan atau kerjasama lainnya dengan orang tuaSekolah memberikan informasi kepada orang tua melalui surat elektronik tentang kemajuan belajar atau masalah peserta didikOrang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah, terutama menyangkut kegiatan belajar dan perilaku sehari-harinyaWaktu pelaksanaan dapat dijadwalkan setiap akhir semester atau bersifat incidental/sesuai ResponsifPengertian Layanan responsif adalah pemberian layanan bantuan kepada konseling yang sedang mengalami masalah ataupun dalam keadaan yang membutuhkan bantuan atau pertolongan dengan segera, karena jika tidak dibantu akan mengalami kesulitan dalam proses pencapaian tugas Konsultasi Pengertian Layanan Konsultasi adalah layanan yang diberikan kepada konseli/ peserta didik untuk memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi dan/ atau permasalahan pihak ketiga. Berikut ini contoh pengaplikasian layanan Konsultasi oleh guru Bimbingan dan KonselingKonselor memberikan pelayanan konsultasi kepada guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah dalam rangka membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para peserta didikPelayanan individual ini dapat dijadikan sebagai media untuk membangun rapport dengan peserta didik dan orang tua, agar terbangun rasa percaya pada diri peserta didik dan orang tua terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di sekolahWaktu pelaksanaan dapat dijadwalkan pada setiap awal semester jika diinisiasi oleh guru BK atau insidentasl sesuai Konseling Individu atau KelompokPengertian Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu yang mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli/ peserta didik. Poin penting tentang pelaksanaan Konseling Individu atau Kelompok dijabarkan seperti berikut iniPelayanan konseling ini ditujukan untuk membantu para peserta didik yang mengalami kesulitan, mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannyaMelalui konseling, peserta didik konseli dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompokKonseling kelompok dilaksanakan untuk membantu peserta didik memecahkan masalahnya melalui kelompokDalam konseling kelompok ini, masing-masing peserta didik mengemukakan masalah yang dialaminya kemudian satu sama lain saling memberikan masukan atau pendapat untuk memecahkan masalah tersebutWaktu pelaksanaan bersifat insidental atau sesuai Referal Alih TanganApabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah konseli, maka sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan konseli kepada pihak lain yang lebih berwenang seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisianKonseli yang sebaiknya direferal adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi, tindak kejahatan kriminalitas, kecanduan narkoba, dan penyakit kronisWaktu pelaksanaan bersifat insidental atau sesuai kebutuhan4. Bimbingan Teman SebayaBimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh peserta didik terhadap peserta didikyang didik yang menjadi pembimbing memiliki keinginan dan kepedulian terhadap teman lainnyaPeserta didik yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu peserta didik lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun non-akademikPeserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mediator yang membantu konselor dengan cara memberikan informasi tentang kondisi, perkembangan, atau masalah peserta didik yang perlu mendapat pelayanan bantuan bimbingan atau konselingWaktu pelaksanaan terjadwal 1 bulan sekali bertemu dengan Individual1. Penilaian Individual Atau Kelompok Individual or Small-Group AppraisalGuru BK bersama peserta didik menganalisis dan menilai kemampuan, minat, keterampilan, dan prestasi belajar peserta didik Guru BK membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya, yaitu yang menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangannya, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karirMelalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan pengarahan dirinya secara positif dan konstruktifWaktu pelaksanaan setiap awal dan akhir Individual or Small-Group AdvicementKonselor memberikan nasihat kepada peserta didik untuk menggunakan atau memanfaatkan hasilpenilaian tentang dirinya, atau informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karir yang diperolehnyauntuk Merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan alternatif kegiatan yang menunjang pengembangan dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinyaMelakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, danMengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannyaWaktu pelaksanaan setiap awal dan akhir Sistem1. Pengembangan ProfesionalKonselor secara terus menerus berusaha untuk “meng-update” pengetahuan danketerampilannya melaluia. In-service training, b. Aktif dalam organisasi profesi,c. Aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop lokakarya,d. Melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi pascasarjana.2. Pemberian Konsultasi dan BekerjasamaPerlu melakukan konsultasi dan kerjasama dengan guru, orang tua, staf sekolah lainnya, danpihak institusi di luar sekolah pemerintah, dan swasta untuk memperoleh informasi, danumpan balik tentang pelayanan bantuan yang telah diberikannya kepada para peserta didik,menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan peserta didik, melakukanreferal, serta meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling. Dengan kata lain strategi ini berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasamadengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayananbimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihak-pihakInstansi pemerintahInstansi swastaOrganisasi profesi, seperti ABKIN asosiasi bimbingan dan konseling indonesiaPara ahli dalam bidang tertentu yang terkait, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan orang tua peserta didikMGBK musyawarah guru bimbingan dan konselingDepnaker dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan pekerjaan. 3. Manajemen ProgramAspek-aspek sistem manajemen dalam program pelayanan bimbingan dan konseling adalah Kesepakatan ManajemenJadwal KegiatanKeterlibatan StakeholderAnggaranManajemen dan Penggunaan DataPenyiapan FasilitasRencana KegiatanPengendalianPengaturan WaktuKalender Organisasi dan PersonalisaPelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab Kepala Sekolahdan seluruh stafKoordinator bimbingan dan konseling bertanggung jawab dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling secara operasionalPersonel lain yang mencakup Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembimbing konselor, guru bidang studi, dan wali kelas memiliki peran dan tugas masing-masing dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konselingPeningkatan kapasitas wali kelas dalam memahami peserta didikSosilasisasi program BK kepada pimpinan, guru dan orang tua/ komite.
3 Dampak Pernikahan DIni dan Penanggulangannya 4. Program Perencanaan Rumah Tangga Ideal Dimasa Depan Sumber : 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing 2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, ParamitraKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Singaraja - Puluhan mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Undiksha baru-baru ini berpartisipasi dalam pelatihan dasar konseling dan dilantik sebagai tutor sebaya. Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Unit Penunjang Akademik Bimbingan dan Konseling UPA-BK Undiksha pada Rabu 31/5/2023. Tujuan keterlibatan mahasiswa dalam peran sebagai tutor sebaya ini adalah untuk memperkuat dan mempermudah jangkauan layanan konseling kepada civitas akademika dan masyarakat yang berlangsung di Ruang Seminar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA Undiksha ini dihadiri oleh dua narasumber ahli. Mas Jayanti, Psikolog, tenaga penyusun bahan bimbingan disiplin Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Buleleng, serta Gede Danu Setiawan, seorang dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Panji Sakti, Singaraja. Gede Danu Setiawan juga merupakan alumni pelatihan ini dibuka oleh Drs. I Made Yasa, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Undiksha, yang mewakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama. Drs. I Made Yasa memberikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini dan jumlah mahasiswa yang berpartisipasi. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa sebagai konselor atau tutor sebaya adalah harapan Undiksha untuk memberikan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih maksimal dan dapat mencakup lebih banyak orang. Layanan tersebut tidak hanya ditujukan kepada civitas akademika Undiksha, tetapi juga kepada masyarakat di luar kampus. Drs. I Made Yasa menjelaskan, "Karena masyarakat sekarang ada yang memerlukan layanan. Sehingga layanan bimbingan konseling dari Undiksha perlu diperluas." Sementara itu, Dewi Arum Widhiyanti Metra Putri, Ketua UPA-BK Undiksha, mengungkapkan bahwa pelatihan dan pelantikan tutor sebaya ini diikuti oleh 62 mahasiswa. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, keberadaan tutor sebaya telah menjadi kekuatan UPA-BK dalam memberikan pelayanan dan memberikan ide-ide serta inovasi terhadap program yang dilaksanakan. Berdasarkan hasil pendataan dan konferensi kasus, pemanfaatan jasa tutor sebaya untuk bimbingan dan konseling oleh mahasiswa Undiksha cukup tinggi. Pada tahun ini dan ke depan, Undiksha berencana untuk memperluas pelayanan yang ditujukan kepada masyarakat umum dan khususnya memberikan pendampingan kepada anak-anak panti sosial. Program ini juga merupakan bentuk implementasi dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat. hms Lihat Pendidikan Selengkapnya PengertianBimbingan dan Konseling. Pengertian Bimbingan Konseling. 1. contohnya Jakarta. Sumber kebisingan berasal dari suara alat-alat transportasi, seperti bus, kereta api, pesawat dan lain-lain. Bagi mereka yang bekerja di bidang pendidikan, bidang literasi, atau bidang kesenian, bisa mencari berbagai informasi dari internet. Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Bimbingan Konseling? Mungkin anda pernah mendengar kata Bimbingan konseling? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, fungsi, layanan, prinsip dan asas. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Bimbingan Konseling Bimbingan Konseling merupakan pemberian bantuan terhadap konseli yang diberikan seorang konselor guna membantu memecahkan masalah yang dialaminya serta interaksi antara konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya dan untuk memandirikan klienya serta mengembangkan potensi yang ada dalam diri klien. Latar Belakang Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa latar belakang bimbingan konseling, antara lain 1. Latar Belakang Psikologis Latar belakang psikologis dalam layanan BK sanagt diperlukan guna memberikan pemahaman tentang tingkah laku individu yang menjadi sasaran klien. Hal ini sangat penting karena Subjek dalam bimbingan dan konseling terkait dengan tingkah laku klien, yaitu tingkah laku yang perlu diubah atau dikembangkan untuk mengatasi masalah yang belakang segi psikologis terkait dengan masalah perkembangan individu, perbedaan tingkah laku individu, kebutuhan individu penyesuaian diri /interaksi terhadap Lingkunganya serta masalah belajar. 2. Latar Belakang sosial budaya Latar belakang sosial budaya dalam layanan bk merupakan hal yang sangat kompleks karna berkaitan dengan Prilaku yang ditiru atau dijadikan sebagai modernisasi tuntutan budaya itu dilakukan agar segala dampak modrenisasi dapat di filter oleh individu tersebut secara otomatis, serta individu diharapkan dapat menyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan budaya yang sudah ada, agar dapat di terima dengan baik oleh lingkungan tersebut. Untuk mengembangkan semua kemampuan penyesuaian tersebut, sangat diperlukan sebuah bimbingan. Berlandaskan pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata untuk mewujudkan kehidupan yang berharkat dan martabat serta berprilaku yang sesuai dengan aturan dan norma negara kita. 3. Latar Belakang Agama Latar belakang Agama Landasan religius bimbingan dan konseling pada dasarnya ingin menetapkan klien sebagai makhluk Tuhan dengan segenap kemuliaannya menjadi fokus sentral upaya bimbingan dan konseling. Pembahasan landasan religius ini, terkait dengan upaya mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam proses bimbingan dan individu tidak terjerumus kearah yang negatif. 4. Latar Belakang Pendidikan Latar belakang pendidikan sangat diperlukan seperti bimbingan pribadi, sosial, belajar dan bimbingan karir melalui berbagai jenis kegiatan bimbingan, sehingga pendidikan dapat berjalan dengan lancar dengan adanya bimbingan dan membuat individu lebih mandiri dan berkembang secara optimal dalam berbagai bimbingan untuk menuju tercapainya pribadi yang berkembang, maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat menyeluruh dan tidak hanya berupa kegiatan instruksional pengajaran, akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak didik secara pribadi mendapat layanan sehingga akhirnya dapat berkembang secara optimal. 5. Latar Belakang Iptek Latar belakang iptek merupakan ilmu pengetahuan yang harus dipelajari agar tidak ketinggalan zaman GAPTEK, informasi dan teknologi berkembang sangat pesat, oleh karena itu diperlukannya Bimbingan dan Konseling, agar individu dapat mengetahui dampak positif dan negatifnya dari perkembangan tersebut. Lewat Bimbingan dan Konseling, individu diarahkan kepada dampak positif dari IPTEK yang lebih ditujukan pada penerapan teknologi yang harus dimilliki dan dikuasai karena semakin kompleksnya jenis-jenis dan syarat pekerjaan serta persaingan antar individu. Fungsi Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa fungsi bimbingan konseling, antara lain Fungsi Pemahaman Fungsi Pemahaman adalah fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya potensinya dan lingkungannya pendidikan, pekerjaan, dan norma agama. Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif. Fungsi Preventif Fungsi Preventif adalah fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Fungsi Pengembangan Fungsi Pengembangan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel Sekolah atau Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat brain storming,home room, dan karyawisata. Fungsi Penyembuhan Fungsi Penyembuhan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching. Fungsi Penyaluran Fungsi Penyaluran adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan. Fungsi Adaptasi Fungsi Adaptasi adalah fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai konseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli. Fungsi Penyesuaian Fungsi Penyesuaian adalah fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. Fungsi Perbaikan Fungsi Perbaikan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan bertindak berkehendak. Konselor melakukan intervensi memberikan perlakuan terhadap konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif. Fungsi Fasilitasi Fungsi Fasilitasi adalah memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseling. Fungsi Pemeliharaan Fungsi Pemeliharaan adalah fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif pilihan sesuai dengan minat konseli. Layanan Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa layanan bimbingan konseling, antara lain Layanan Orientasi Layanan Orientasi merupakan layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru disekolah atau masa pengenalan lingkungan baru terhadap peserta didik. Layanan Informasi Layanan Informasi merupakan sebuah layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karier dan pendidikan lanjutan secara terarah dengan baik. Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan Penempatan dan Penyaluran merupakan layanan bimbingan dan konseling yang sangat penting untuk membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai dengan kompetensi /keahlian yang dimilikinya ,misalnya seseorang yang mempunyai hobby dan bakat dalam bidang menari akan disalurkan dalam ekstrakulikuler tari. Layanan Penguasaan Konten Layanan Penguasaan Konten adalah layanan bimbingan dan konseling untuk menguasai konten yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masalah-masalah yang dialaminya. Layanan Penguasaan Perseorangan Layanan Penguasaan Perseorangan merupakan sebuah layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan Bimbingan Kelompok adalah sebuah layanan bimbingan dan konseling yang membantu konseli dalam mengembangkan pribadinya. Layanan Konseling Kelompok Layanan Konseling Kelompok mengacu kepada pemberian layanan untuk membantu konseli dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami konseli melalui dinamika kelompok secara bersama-sama. Layanan Konsultasi Layanan Konsultasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang membantu konseli dalam meperoleh wawasan, pemahaman,untuk menangani permasalahan yang dikonsultasikan kepada konselor demi memecahkan masalah si konseling. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa prinsip-prinsip bimbingan konseling, antara lain Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua konseling Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua klien atau konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria maupun wanita; baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan dalam bimbingan lebih bersifat preventif dan pengembangan dari pada penyembuhan kuratif; dan lebih diutamakan teknik kelompok dari pada perseorangan individual. Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi Setiap konseli bersifat unik berbeda satu sama lainnya, dan melalui bimbingan konseli dibantu untuk memaksimalkan perkembangan keunikannya tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan adalah konseli, meskipun pelayanan bimbingannya menggunakan teknik kelompok. Bimbingan menekankan hal yang positif Dalam kenyataan masih ada konseli yang memiliki persepsi yang negatif terhadap bimbingan, karena bimbingan dipandang sebagai satu cara yang menekan aspirasi. Sangat berbeda dengan pandangan tersebut, bimbingan sebenarnya merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, memberikan dorongan, dan peluang untuk berkembang. Bimbingan dan konseling Merupakan Usaha Bersama Bimbingan bukan hanya tugas atau tanggung jawab konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala Sekolah atau Madrasah sesuai dengan tugas dan peran masing-masing. Mereka bekerja sebagai teamwork. Pengambilan Keputusan Merupakan Hal yang Esensial dalam Bimbingan dan konseling Bimbingan diarahkan untuk membantu konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan untuk memberikan informasi dan nasihat kepada konseli, yang itu semua sangat penting baginya dalam mengambil keputusan. Kehidupan konseli diarahkan oleh tujuannya, dan bimbingan memfasilitasi konseli untuk mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui pengambilan keputusan yang tepat. Kemampuan untuk membuat pilihan secara tepat bukan kemampuan bawaan, tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan kemampuan konseli untuk memecahkan masalahnya dan mengambil keputusan. Bimbingan dan konseling Berlangsung dalam Berbagai Setting Adegan Kehidupan Pemberian pelayanan bimbingan tidak hanya berlangsung di Sekolah/Madrasah, tetapi juga di lingkungan keluarga, perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada umumnya. Bidang pelayanan bimbingan pun bersifat multi aspek, yaitu meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, dan pekerjaan. Asas Bimbingan Konseling Berikut ini terdapat beberapa asas bimbingan konseling, antara lain Asas Kerahasiaan confidential; yaitu asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini, guru pembimbing konselor berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaanya benar-benar terjamin. Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan peserta didik klien mengikuti/ menjalani layanan/kegiatan yang diperuntukkan baginya. Guru Pembimbing konselor berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan seperti itu. Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru pembimbing konselor berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik klien. Agar peserta didik klien mau terbuka, guru pembimbing konselor terlebih dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat dengan asas kerahasiaan dan dan kekarelaan. Asas Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik klien yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan/kegiatan bimbingan. Guru Pembimbing konselor perlu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya. Asas Kemandirian; yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling; yaitu peserta didik klien sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri. Guru Pembimbing konselor hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik. Asas Kekinian; yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik klien pada saat sekarang. Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan peserta didik/klien hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu. Asas Keterpaduan; yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Asas Kenormatifan; yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik klien dalam memahami, menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut. Asas Keahlian; yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru pembimbing konselor harus terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan dalam penegakan kode etik bimbingan dan konseling. Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik klien kiranya dapat mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing konselordapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing konselor, dapat mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah. Asas Tut Wuri Handayani; yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi memberikan rasa aman, mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik klien untuk maju. Demikian Penjelasan Materi Tentang Bimbingan Konseling Pengertian, Fungsi, Layanan & Prinsip Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi zVoq.